Friday, November 25, 2011

Social Media Attitude

Di tengah musim booming social media, facebook menjadi salah satu social media yang naik daun, selain twitter, Foursquare, Mindtalk, dan lainnya. Jaman sekarang ini, kayaknya hampir nggak ada deh..orang yang nggak punya facebook account, bisa di bilang semua punya, walopun lately, sudah mulai jenuh.
Dengan banyaknya orang yang punya facebook, maka situs ini di jadikan tempat aktualisasi diri (aka. numpang narsis) dan tentunya cari duit. Sebenernya sih, sah-sah aja numpang narsis dan cari duit di sini..tapi sayangnya banyak orang yang kurang, atau bahkan tidak mengindahkan etika bersocial media ria..entah nggak tau atau memang pura2 nggak tau.

Aku menemukan beberapa tipe orang yang mengganggu sesuai dengan tinggat keparahannya (berat sampai dengan ringan):
1. Tag atau posting barang jualan di wall orang Ini paling tidak berperikemanusiaan dan nyebelin. Ibaratnya trespassing halaman rumah orang, terus buka lapak dagang di rumah orang tanpa ijin. Kalo untuk yang ini aku biasanya tegor langsung, suruh remove itu postingannya. Kalo ngetag, aku langsung komen di pic yang di tag, jadi semua orang juga bisa lihat. Posting di wall orang adalah yang paling tidak beretika, kalo sama aku suka aku post balik di wall ybs, bilangin, kalo buka lapak di tempat sendiri, jangan di rumah orang...he he.. Biasanya sih kedua cara ini ampuh.

2. Request friend as a personal account, then berubah rupa jadi online shop Ini banyak terjadi, dan kadang kita juga kenal baik sama orangnya. Buat aku, kalo metamorfosa personal account menjadi OL shop sangat tidak fair. Kalo memang mau jualan, ya, please gunakan account tersendiri. Kan nyebelin banget, kalo ada friend list mendadak metamorfosa jadi OL shop, dan tanpa banyak pilihan, newsfeed kita mendadak penuh dagangan yang bersangkutan, sehingga teman2 yang sebenernya malah gak keliatan. Iya kalo dagangannya itu masuk dalam common iterest kita, lha kalo nggak, jualan kondom, misalnya ? Kan nyebelin banget.

3. Marah-marah dan mengeluarkan makian, dan mendiskreditkan orang lain di wall facebook Kalo ini membuat orang yang melihat jadi sangat gak nyaman ya..dan rasanya kok membawa emosi negatif. Mungkin orang bersangkutan lupa, bahwa social media adalah media interaksi dengan masyarakat, dan tentunya nggak seharusnya bawa emosi negatif di situ. Bayangkan kalo kita lagi di supermarket, terus kita liat ada orang teriak2 dan maki2 di tengah supermarket..gak enak kan rasanya ? kurang lebih begitulah..

4. Bertengkar di Facebook Ini sebetulnya sama dengan di atas..bawa emosi negatif ! Lha emangnya nggak ada tempat lain buat berantem ? Aku sendiri pernah lihat orang pacaran yang berantem di facebook, yang bales2an melayangkan tweet bernada saling melecehkan, dan 'mengeroyok' seseorang di facebook cuma gara2 ybs salah ngomong. Duhh..please deh, media sosial itu etalase diri kita di masyarakat lho..masa itu yang mau di tampilkan, kebarbaran dan tampak seperti orang tidak berpendidikan.

5. Totally a social climber Yang ini nih..gak tau pas baru ketiban durian runtuh, atao mendadak jadi istri firaun. walopun gak menganggu secara langsung, tapi seringkali postingannya berbau materi. Mulai dari foto di depan rumah baru + mobilnya bak baru menang undian dari bank, ada yang berfoto di butik LV lengkap dengan barang barang belanjaannya, ada yang nyebutin harta-harta yang di milikinya, ada yang majang foto cincin berliannya, harga-harga barang belanjaannya di luar negeri, sampai dengan nyebutin baru ganti IPhone terbaru. Biasanya sih ini spesies wanita..hehe.. Hellooo ?? Sebelumnya kemane ajaa jeung.. it's too bad that you are not well educated & have proper attitude :( before you become rich.

Tadi aku ada singgung soal well educated. Banyak orang merasa dirinya well educated karena sudah sekolah tinggi, bahkan sekolah di luar negeri..but...it's correct that you are high educated, meskipun it doesn't ensure that you are well educated. Memang kalo punya banyak uang, bisa aja mengenyam pendidikan setinggi mungkin, di mana aja..tapi sayangnya sudah berpendidikan tinggi belum tentu sudah well educated..
Istilah well educated, mengacu pada terdidik dengan baik, dalam artian, tidak secara akademis saja, tetapi attitude dan intelektualnya juga baik. Menurutku, untuk bisa jadi well educated, peranan keluarga sangat krusial di sini. Kasarnya yah..2 generasi juga belum tentu cukup untuk bikin orang jadi well educated dan bermartabat.
Orang yang well educated harusnya selalu berpikir dahulu sebelum bertindak, dan menjaga kehormatannya. Pamer materi ? jelas nggak perlu..karena, dari profile kita, seharusnya orang tahu siapa kita, asal usul kita. cuma ini nih, susahnya...banyak orang terlalu takut di kira orang biasa-biasa (dari sisi materi), sehingga kalap posting aneka foto hartanya melalui media sosial.. Belum lagi orang-orang yang memperlakukan media sosial sebagai tong sampah emosional, sehingga, kalo lagi bete, marah, sedih, seneng, di lampiaskanlah ke FB dan twitter. Solusinya ? Kalo ganggu banget ya, sure I will delete them as a friend.
Kalo cuma social climber, ya ketawa aja..soalnya some adalah teman lama, kita juga tau asal usul dulunya itu siapa dan bagaimana..toh yang bersangkutan hanya mempermalukan dirinya sendiri dengan berlaku semacam itu.

No comments:

Post a Comment