Monday, July 2, 2012

Customers are King, but only profitable customers are :)

Quote ini saya dapatkan dari milis NCC bulan lalu pas saya juga lagi sebal dengan calon customer yang mau pesan kue tapi tawar menawar seperti di ITC.
Yaelahh...sejak kapan beli kue tawar2an setiap sen turun naik kaya ke ITC yah ? Di ITC Kuningan aja sekarang banyak toko yg udah nggak bisa di tawar lagi. Fixed price.
Mending belinya berapa, sebiji pula, dan nawarnya kojrooot buset deh.

Banyak banget calon customer yang nggak beretika dan tentunya tidak memiliki pengetahuan cita rasa yang baik. Jadi bisa aja tuh, mereka membandingkan kue tart ulang tahun yang di jual di pasar dengan yang kita jual secara head to head, padahal yang di perbandingkan jelas berbeda.

Saya jualan kue sebetulnya lebih kepada penyaluran hobi dan mendapatkan apresiasi atas hasil karya saya, jadi kalo pas ketemu calon customer yang tidak bisa mengikuti aturan main saya :
- No bargain, no refund, no cancellation
- DP 50% upon order confirmed and full payment 2 days before delivery

Saya memilih tidak mengambil ordernya.
Bukan karena sombong apalagi belagu nolak rejeki...tapi saya sendiri bekerja full time, dan mengerjakan tiap pesanan dengan segenap hati (cieeee... :p) di tengah2 kesibukan harian saya, kadangkala hingga lewat tengah malam, bahkan subuh..nggak lucu aja kalo nggak work happily dan puas. Lagian berapa sih keuntungan bersih dari sebuah birthday cake diameter 20, atau roll cake, buat pergi makan di resto Ootoya favorit saya aja nggak cukup!
Saya hanya mau take order yang saya senang dalam mengerjakan, bukan malah mangkel. Yah, penjual & customer sama2 happy lah..
Saya percaya kok, Tuhan selalu menyiapkan pintu rejeki yang nyaman dan lapang buat saya, bukan pintu rejeki yang untuk melewatinya saja bikin saya hampir mati kejepit :)

Terus terang saja, saya sangat mengutamakan kualitas dari setiap cake dan kudapan yang saya buat. Hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas nomor satu yang tentunya tidak murah.
Sebagai contoh, dalam semua cake yg saya buat, saya selalu menggunakan telur ayam kampung, tidak pernah menggunakan telur negeri. Kebanyakan resep yang saya gunakan menggunakan kuning telur yang dominan, dan telur ayam kampung memiliki kuning telur yang lebih besar di bandingkan dengan ayam negeri. Rasa kue pun jauh lebih lembut, harum bebas dari amis telur, dan gurih.
Coklat bubuk, saya hanya menggunakan Valrhona, kalo yg lain masih pakai Bensdorp, Tulip, apalagi Van Houten, itu tidak ada dalam kamus saya...Jadi please jangan di bandingkan dengan si A atau si B. Sangat tidak etis.
Jika mau membandingkan, jadikanlah itu penilaian personal anda saja sebagai referensi dalam mengambil keputusan mau pesan di bakul yang mana..jangan di adu2 kanan kiri bandingin sini situ...kita juga kan nggak enak, apalagi kalo kita kenal juga dengan bakul kue yg di jadikan pembanding.
Dalam membuat cake, resepnya sama, hasil bisa berbeda, yang di karenakan penggunaan bahan baku yang berbeda kualitasnya.

Banyak banget sharing di milis dan dari teman2 sesama bakul kue tentang customer perhitungan ini. Pastinya teman2 yang jadi bakul kue full time udah bosan dan lama2 kebal kali ya, dengan customer model gini..hahaa...
Dalam salah satu percakapan pada ngomong, wah, apa di kiranya bakul kue itu butuh duit bin melarat amat kali yah, sampe di semena2kan gitu...Saya bilang, customernya begitu menghayati pelajaran Bahasa Indonesia SD jadul. Kan ada bahan bacaan yang bercerita : "Ibunya menghidupi keluarga dengan berjualan kue keliling (dengan tampah) setiap harinya"
Jadi di kiranya kalau orang jualan makanan atau kue, pasti orang susah yang haus uang. Padahal so sorry tante...harga mixer Kitchen Aid bakul kue aja nggak lebih murah daripada IPad, Convection Ovennya berharga puluhan juta, laptop untuk upload jualannya pakai Macbook terbaru, bahkan salah satu rekan penjual kue rumahan yang menjalankan usahanya semata karena passion & hobi, mobilitas hariannya menggunakan mercedes seri terbaru... :))
So, siapa bilang bakul kue bokek punya...hehe...

Homemade Marshmallow

Biasanya kita beli marshmallow di Supermarket, dengan rasa yang kenyal, chewy, dan manis.
Biasanya marsh ini buatan US, Malaysia, atau China.
Nah..gara2 kapan waktu itu makan Marshmallow yg beli di supermarket berasa ada scent pahit gitu, saya jadi curiga sama ingredientsnya..apalagi yang makan biasanya Liz, yg emang doyan banget marsh ini.

Iseng2 pas lagi browsing di Amazon ketemu buku ini, yang nggak lama langsung available di Kinokuniya. Langsung deh beli.
Ternyata marshmallow tuh bisa di bikin sendiri di rumah, dan bikinnya nggak ribet.
Kali ini saya bereksperimen dengan resep vanilla yang basic, yang di kombinasikan dengan rasa kiwi menggunakan kiwi powder.

Untuk flavor, kalo mau lebih sehat, penggunaan cairan bisa di ganti dengan aneka nectar atau juice buah, seperti strawberry, blueberry, atau orange, yang pastinya lebih sehat dengan rasa alami, tanpa penambahan pengawet dan artificial flavor.

rasanya jangan di tanya...enaakkk...more fluffy dan sangat lembut daripada marshmallow yang di jual di Supermarket !




Beef Chili Taco

Gara2 ngidap beef cheese nachos, kemarin itu iseng2 beli kulit Taco di ranch market.
Sebenernya udah lama bikin ini, cuma baru sempet upload sekarang berhubung banyak banget kesibukan kerja dan pindahan rumah akhir2 ini.

Saya nyari kulit nachos yang yellow corn base itu nggak nemu. Sekalinya nemu, itu ada di supplier horeka yg belinya kudu 5 kg ! waks ! buat apaan 5 kg...masa saya jadi dagang nachos gara2 mau ngabisin kulitnya :p

Isinya aku pakai ground beef yang di tumis bareng bawang bombai, lada hitam, Tomat segar yang di potong dadu, dan bumbu nachos Mc. Cormick.
Makannya pakai kulit Nachos keluaran Casa Fiesta, dengan cheese sauce di dalamnya, dan taburan keju parut, serta jalapeno pepper.. terus di oven sebentar. Yummy !







Rainbow Jar Cake

Berhubung lagi demam rainbow cake dan jar cake, saya ikutan iseng2 bikin jar cake nih.
Resepnya pakai resep lemon cake mamiku, yang sangat lembuuut cakenya. Di buat hanya dengan telur ayam kampur dan terigu super low protein yg beli dari Mbak Nia, hasilnya cake ini luar biasa lembuut. Rainbow2 cake yg di jual di bakery2 itu lewaaaattt deh :))
Teman saya yang nyoba bilangnya ini cakenya enak sekali, karena kemarin dia beli rainbow cake, itu cakenya kaya lengket2 gitu, dan pernah lagi dia beli itu cakenya nggak ada rasa. Aku rasa itu cake dengan basis putih telur.
Selera sih..tapi berhub saya nggak doyan cake2 putih telur yg nggak menggunakan merah telur, jadi saya juga nggak pernah bikin.

Resep ini cakenya buttery, super lembut kaya meleleh di lidah, tapi nggak neg. Pas banget untuk di bikin jar cake.
Flavornya aku pakai vanilla dan almond.
Warna, supaya nggak kebanyakan pake paste coloring, aku mix dengan powder coloring yg buat macaron, jadi warnanya lebih keluar





Actually this is not the true jar, tapi mika tabung yang biasanya buat cookies.
Cake di buat di loyang persegi dan di potong dengan round cutter seukuran mika tabungnya.
Frostingnya saya menggunakan resep ice cream frosting untuk mochi ice cream roll, yang aku campur dengan ricotta cheese. Judulnya kuras kulkas..hihihi...Tapi enaakkk.
Bersama creamnya aku juga pakai buah kaleng peach, pear, dan cherry.
Ternyata rainbow cake lebih enak dengan buah2an gini yah..bahkan dengan cream cheese frosting pun jadi masuk banget.
Next time mau coba jar cake yang pake liquor ahhh...kayanya lebih enakkk :))